Menurut siaran pers KBRI Phnom Penh yang diterima Minggu, kegiatan tersebut mendapat sambutan yang antusias dari 25 orang peserta yang mengaku untuk pertama kali mengikuti workhop batik.
"Prosesnya rumit, perlu ketelitian dan kesabaran, namun hasil akhinya membuat lelah hilang seketika," demikian ungkap salah satu peserta Workshop.
Ngesti Inggarnasih atau yang akrab dipanggil Ibu Nunuk sebagai instruktur workshop mengatakan bahwa tujuan kegiatan adalah untuk memperkenalkan budaya membatik Indonesia yang khas kepada masyarakat internasional, sekaligus program peningkatan kapasitas dan keterampilan peserta.
Sebelum Workshop dimulai, Nunuk menjelaskan mengenai Batik Indonesia dan keunikannya.
Batik Workshop yang berdurasi sekitar tiga jam tersebut berhasil terselenggara atas kerja sama KBRI Phnom Penh dan Enggar Collection, salah satu UKM Batik di Indonesia yang merupakan salah satu peserta ITTP.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari sejumlah side events lainnya yang menyemarakkan kegiatan ITTP sekaligus sebagai upaya untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Tahun ini, acara ITTP resmi dibuka oleh Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja Pitono Purnomo pada 7 Juli 2017 dan berakhir 9 Juli 2017.
Selain pakaian/kain batik, produk Indonesia yang dipamerkan cukup beragam, dari makanan, minuman, produk farmasi, pelumas kendaraan bermotor, hingga bahan bangunan seperti keramik dan kayu lapis.
(Tz. A032)
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan KBRI Phnom Penh selenggarakan workshop batik : http://ift.tt/2u5jRW6Bagikan Berita Ini
0 Response to "KBRI Phnom Penh selenggarakan workshop batik"
Post a Comment