Pertunjukan unik bagi masyarakat Rusia ini menjadi salah satu daya pikat bagi mereka untuk mengetahuinya lebih jauh.
Beberapa pengunjung yang dimintai komentarnya, berkomentar bahwa budaya mereka tidak mengenal wayang.
Ada beberapa di antara mereka pernah mendengar kata dan gambar wayang, tetapi tidak mengetahui bagaimana bentuk pertunjukannya.
Dalang Eddy Pursubaryanto yang sehari-hari dosen di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta menampilkan atraksi wayang menarik dengan kisah Ramayana dan memberikan workshop tentang wayang dan bagaimana menjadi dalang.
Masyarakat Rusia tampak terkesima dengan pertunjukan wayang dan pelatihan wayang yang disampaikan Eddy dengan Bahasa Inggris.
Selain di Tanah Air, Eddy berpengalaman menjadi dalang dalam pertunjukan wayang di berbagai negara, antara lain, Australia, Malaysia, Korea, hingga AS.
"Masyarakat Rusia tidak mengenal wayang, tetapi mereka bertahan menyaksikan pertunjukan," ujar Eddy menyampaikan kekagumannya.
Beberapa keluarga Rusia bahkan membawa anak-anak mereka untuk menyaksikan pertunjukan wayang yang diterjemahkan ke dalam Bahas Rusia itu.
Setiap kali pertunjukan memakan waktu sekitar satu jam dan pertunjukan berlangsung sebanyak dua hingga tiga kali per harinya.
Saat workshop, dalang Eddy bahkan mengajarkan pengunjung memegang wayang dan beraksi menjadi dalang.
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA2017
Baca Kelanjutan Ketika wayang kulit membuat masyarakat Rusia terpesona : http://ift.tt/2vBSAusBagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika wayang kulit membuat masyarakat Rusia terpesona"
Post a Comment