Warganet Muak dengan Drama Keluarga Annisa Bahar

Suara.com - Di momen Idul Fitri, penyanyi dangdut Annisa Bahar mengaku telah berdamai dengan putrinya, Juwita Bahar. Namun bukan disyukuri, warganet malah dibuat jengkel dengan drama dari keluarga Annisa Bahar.

Maklum, perdamaian Annisa Bahar dengan Juwita Bahar seolah makin membenarkan dugaan selama ini, kalau peseteruan ibu dan anak itu hanya rekayasa.

Dari awal, masyarakat merasa aneh karena Annisa Bahar sebegitu tega tak mengakui Juwita sebagai putrinya sendiri. Pemilik "Goyang Patah-patah" itu bahkan sempat menggelar konfrensi pers dan menyatakan telah mencoret Juwita Bahar dari kartu keluarganya.

Annisa Bahar (Wahyu Tri Laksono/Suara.com)

Apalagi, masalah keluarga yang seharusnya disimpan rapat-rapat, Annisa Bahar malah mengungkapnya di media. Malah demi mengumbar kasus tersebut, istri Dian Esha Fauzan Prasetya rela mendatangi berbagai stasiun televisi.

Ketika Annisa Bahar mengatakan kalau dirinya sudah beradamai dengan Juwita Bahar, warganet pun seolah dibuat geram. Warganet yakin, kasus Annisa dan Juwita hanya mencari sensasi.

Berikut komentar warganet, terkait kasus Annisa Bahar dan Juwita Bahar di Instagram:

Juwita Bahar ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2018) [suara.com/Sumarni]

"Behhhh modus. Berarti yang kemarin-kemarin itu adalah drama yes. Menjijikkan keluarga ini."

"Halah ini mah emak-emak nggak beres. Masalah keluarga aja harus dipublikasiin. Udad nggak ngetop jadi norak dan lebayy."

"Gue heran sama ini ibu. Kok bsa bangga banget perkelahian keluarga dipublikasikan. Klarifikasi ke media lah, memang nggak bisa gitu, cari anaknya, ngomong empat mata sama anaknya, cepat kelar. Kalau ngomong sama anaknya melalui media, nggak kelar-kelar urusan. Nggak malu apa diketahuin sama oanrg banyak. Niatnya apa ini ibu, awas loh bu, jadi contoh anak-anak dan ibu-ibu zaman sekarang."

"Beginilah kalau sudah nggak ada prestasi tapi masih pengin tetap dikenal. Kontroversi laku banget sih di Indonesia. Jadi yang kayak gini-gini nih masih ada aja pemirsanya."

Let's block ads! (Why?)