"Sekarang SMK menjadi kekuatan tulang punggung bagi industri animasi Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa mengapa SMK menjadi kekuatan inti bagi studio-studio animasi di Indonesia, karena kondisi saat ini yang masih padat karya banyak menyerap tenaga-tenaga muda untuk membuat aset, karakter, model dari proses konseptual karakter animasinya.
"Dan demi mempercepat produksi juga makanya industri-industri animasi memperbanyak tenaga kerjanya," kata Koordinator Peminatan Multimedia Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta tersebut dalam gelaran Animakini di Taman Ismail Marzuki dari 20 - 22 September 2018.
Animakini 2018 menghadirkan pameran, screening film animasi, seminar akademisi, talkshow, masterclass, dan performance animasi.
Seminar dan masterclass dalam gelaran ini menghadirkan sejumlah narasumber dari industri animasi dan diikuti oleh beragam kalangan, mulai dari siswa SMK, mahasiswa hingga para pemangku kepentingan dalam industri animasi.
Ehwan sendiri mengatakan bahwa gelaran Animakini bertujuan untuk mengedukasi bagi pemula yang baru mengenal dunia animasi, memperluas wawasan untuk peserta yang telah memahami dunia tersebut, dan mempertajam atau memperdalam pengetahuan bagi para animator yang akan menapak ke jenjang internasional.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "SMK tulang punggung industri animasi Indonesia"
Post a Comment