Rika Rosvianti dari perEMPUan dalam bincang media di Jakarta, Kamis mengatakan cara pertama adalah segera meninggalkan tempat kejadian dan bergeraklah ke tempat ramai.
"Segera tinggalkan tempat kejadian lalu cari keramaian. Kalau di tempat ramai, pelaku cenderung sedikit-sedikit menyingkir," tutur dia.
Maklumi Anda menghadapi shock sehingga jangan menyalahkan diri bila menjadi korban. Siapa saja bisa menjadi korban pelecehan seksual, sekalipun dia aktivis perempuan.
Setelah berada di tempat ramai, cobalah menenangkan diri dan menghubungi orang yang dipercaya, entah itu teman, pasangan atau keluarga.
Menurut Rika, salah satu kunci dalam penanganan pelecehan seksual adalah bercerita pada orang yang dipercaya untuk mengurangi trauma sekaligus memperingatkan orang lain bahwa ada pelaku pelecehan di sekitar mereka.
"Orang jadi bisa tahu itu pelakunya sehingga berhati-hati. Bantu diri sendiri dulu karena terkadang orang lain tak memahami situasi sehingga malah menyalahkan korban," tutur Rika.
Dalam kesempatan itu. Anindya Restuviani dari Hollaback Jakarta mengingatkan untuk menjaga keamanan diri dan setidaknya tunjukan rasa tak suka menjadi korban walau lelah mendera.
"Ingat keamanan diri. Kalau lelah merespon, setidaknya kita perlihatkan kalau kita enggak suka (dilecehkan). Kalau enggak bisa langsung melawan ya cerita. Setidaknya lakukan sesuatu," kata dia.
Rika menambahkan, sekedar pura-pura merekam pelaku juga bisa menjadi cara ampuh agar dia berhenti melecehkan Anda.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jadi korban pelecehan seksual tapi takut melawan? Coba cara ini"
Post a Comment