Jakarta (ANTARA News) – Pernikahan adalah momen berharga sepanjang hidup, namun pasangan kerap berkonflik karena membicarakan biaya pernikahan. Oleh karena itu, ajaklah pasangan untuk membicarakan budget persiapan pernikahan sejak awal.
“Budget membengkak kerap menjadi masalah di antara calon pengantin. Misalnya saja, pasangan ingin kue pernikahan dengan tinggi tertentu, dekorasi mewah, jumlah tamu undangan bertambah, dan lain sebagainya. Sehingga, pasangan memerlukan patokan budget untuk persiapan pernikahan,” ungkap penulis buku “The Ultimate Wedding Guide” Caroline Muliawan saat berbincang dalam acara seputar pernikahan dan bedah buku “The Ultimate Wedding Guide” di Jakarta, Kamis.
Caroline menerangkan mengenai simulasi budget pernikahan. Umpamanya, resepsi meliputi katering, rental, dan gedung (45 persen), fotografi dan videografi (12 persen), bunga dan dekorasi (7 persen), baju pengantin (9 persen), entertainment (6 persen), cincin (6 persen), suvenir (5 persen), transportasi (3 persen), kue (2 persen), dan biaya tak terduga (5 persen).
Baca juga: Sebelum menikah, perhatikan hal ini
Caroline mengakui bahwa salah satu anggaran yang membengkak adalah undangan dan ini ada pengaruhnya terhadap konsumsi atau makanan. Ia membagikan tips memilih tamu.
“Jumlah tamu itu dibagi berdasarkan ring. Ada ring 1, mereka yang masuk kategori wajib diundang seperti saudara kandung orangtua, saudara sepupu orangtua, sahabat, rekan bisnis atau kolega orangtua, teman satu divisi kantor, dan tetangga. Presentasinya bisa 50-60 persen,” ujarnya.
Kemudian, sambung Caroline, ada tamu masuk kategori ring 2, misalnya saudara jauh seperti mertua dari saudara sepupu, pihak luar yang berhubungan di pekerjaan, seperti supplier atau klien, dan teman satu komunitas. “Kita dapat alokasikan undangan sekitar 20 persen,” imbuhnya.
Ada pula tamu dalam kategori ring 3, yaitu orang-orang yang dapat diundang bila memiliki budget berlebih, seperti teman masa kecil atau teman adik atau kakak.
“Rumus untuk menghitung budget pertambahan tamu ini adalah jumlah undangan yang hadir dikali dua dan dibagi 10 persen tamu yang tidak hadir,” jelas Caroline yang berlatar belakang pendidikan finance.
Setelah melihat budget tersebut, perempuan cantik ini menyarankan agar pasangan menyiapkan pembagian budget.
“Bila masing-masing pasangan ingin menabung itu bisa 10 persen dari gaji untuk tiga hingga empat tahun ke depan. Setelah tunangan, prosentase tabungan ditambahkan menjadi 30 persen,” saran Caroline.
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Membicarakan budget pernikahan dapat meminimalisasi konflik dengan pasangan"
Post a Comment