Suara.com - Penyanyi pendatang baru Navakaine membawa pengalaman hidupnya yang tumbuh di Amerika Serikat lewat musik. Cewek belasteran Indo-Amerika itu memperkenalkan karya perdananya lewat single berjudul "Skyliner".
Menurut Navakaine, "Skyliner" bercerita mengenai pahitnya kehilangan orang yang dicintai. Ia membungkus cerita tersebut dalam lagu bernuansa pop ballads yang cukup ringan di telinga.
"'Skyliner' adalah lagu tentang relationship saya dengan seorang cowok di Seattle. Hubungan kami selalu punya cerita di antara gedung-gedung pencakar langit di sana. Lebih dalam lagi, kita saya bicara cinta, 'Skyliner' merupakan cinta yang sad ending," ungkap Navakaine, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam menggarap lagu "Skyliner", Navakaine dibantu musisi-musisi andal. Efek violin disuguhkan Mellisa, sedangkan Uci Nurul membantu di bagian backing vokal. Selain itu, penyelesaian akhhir lagu ini juga dikerjakan di AMerika Serikat dan Swedia. Hasilnya, sebuah karya musik apik yang berkelas.
Dengat segala output musikal yang cukup bernilai inilah, Navakaine optimistis bahwa terjun ke industri musik bukan sekedar sensasi antara Jakarta-Amerika. Baginya, ini adalah sebuah rasa yang datang secara epic.
"Waktu usia saya menginjak 14 tahun dan mulai menulis lagu, kok air mata ini menetes dengan sendiri. Seperti aku menemukan cinta dalam hidup. Membuat musik adalah salah satu kebahagiaan saya dalam hidup," katanya.
"Oleh karena itulah, saya berharap melalui suara saya ini, saya bisa menyebarkan pesan positif dan menghibur banyak orang di banyak negera," harap Navakaine.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Kehilangan dari Si Cantik Navakaine"
Post a Comment